Sunday, 27 September 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Bagian-bagian yang terdapat pada Telinga. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Bagian-bagian yang terdapat pada Telinga

Telinga ialah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara dan juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga termasuk panca indra, pasti kalian tau panca indra ada lima yaitu, mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. Telinga manusia dapat mendengar kira-kira 20 Hz sampai 20.000Hz. Suara ialah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang.

Bagian pada telinga pada umumnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu, telinga luar, telinga tengah, telinga dalam. Telinga luar terdiri dari lubang telinga, daun telinga, dan saluran telinga. Lubang telinga merupakan jalan masuk bunyi ke dalam telinga, daun telinga berfungsi untuk menangkap suara, dan saluran telinga merupakan jalan masuk bunyi ke gendang teling.

Hasil gambar untuk telingaTelinga tengah terdiri dari gendang telinga (membran timpani) dan tulang-tulang pendengaran (maleus, inkus dan stapes). Gendang telinga berfungsi mengubah bunyi menjadi getaran, dan tulang-tulang pendengaran rangkaian ketiga tulang kecil ini (osikula) menghantar getaran ke telinga bagian dalam. Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput),saraf auditori, dan sistem vestibular. Koklea berisi cairan dan sel "rambut" yang sangat peka. Sistem vestibular berisi sel yang mengendalikan keseimbangan, dan saraf auditori menghubungkan koklea/rumah siput ke otak.

Telinga tidak hanya menyediakan kemampuan untuk mendengar, tetapi juga membantu keseimbangan tubuh ketika berjalan. Makanya, penyakit pada telinga akan memberi kita kesulitan dalam pendengaran, memberi rasa sakit bersama dengan rasa pusing yang memicu sakit kepala. Telinga memiliki banyak bagian berbeda termasuk Canal Telinga, Telinga Tengah dan Telinga Dalam, dimana syaraf mengirimkan sinyal suara dan perasaan yang berkaitan dengan keseimbangan pada otak. Beberapa penyakit pada telinga: Tersumbatnya telinga oleh kotoran, hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara, tuli konduksi, vertigo.

Bonus Pantun :

Anak Hindu beli petola
Beli pangkur dua-dua
Mendengar kucing berbiola
Duduk termenung tikus tua




Tuesday, 22 September 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Bagian-bagian pada Mata Beserta Fungsinya. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Bagian-bagian pada Mata Beserta Fungsinya

Mata ialah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata termasuk panca indra, pasti kalian tau panca indra ada lima yaitu, mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. Yang dilakukan oleh mata, yang paling sederhana adalah hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Dalam gelap mata tidak dapat melihat, karena tidak ada cahaya yang masuk ke dalam mata. Bola mata memiliki diameter kurang lebih 2,5 cm. Kita memiliki 2 buah mata agar kita dapat melihat benda dengan tiga dimensi dan juga kita dapat menentukan letak suatu benda tanpa harus mengukurnnya terlebih dahulu. 

Dengan mata yang sehat, kita dapat melihat semua pemandangan. Oleh sebab itu kita harus menjaga mata kita dan merawatnya dengan sebaik-baiknya. Mata bekerja saat menerima cahaya. Tanpa adanya cahaya, mata tidak bisa menjalankan fungsinya. Cara kerja mata yaitu, cahaya memasuki mata melalui pupil. Lensa mata mengarahkan cahaya sehingga bayangan benda jatuh pada retina. Kemudian, ujung-ujung saraf penerima yang berada di retina menyampaikan bayangan benda itu ke otak. Setelah diproses di otak, kita bisa melihat suatu benda dalam jarak tertentu. Mata dibagi menjadi beberapa bagian, berikut penjelasannya :

a. Pupil 
Pupil adalah lubang kecil di tengah iris yang berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk kedalam bola mata. Bila cahaya terlalu terang, pupil akan mengecil, dan sebaliknya bila cahaya kurang (gelap) pupil akan membesar. Besar-kecilnya pupil dibentuk oleh iris.

b. Retina
Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Fungsi retina adalah untuk membentuk bayangan yang selanjutnya disalurkan oleh saraf ke otak.

c. Iris
Hasil gambar untuk bagian mata Iris berfungsi untuk mengatur besar- kecilnya pupil dan iris juga memberi warna pada mata seperti hitam dan coklat untuk orang asia, biru dan hijau untuk orang eropa.

d. Lensa Mata
Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina. Bayangan yang terbentuk harus tepat pada retina sehingga dapat terlihat dengan jelas.

e. Kornea
Kornea mata atau selaput bening, berfungsi untuk menerima cahaya dari sumber cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam dan berakhir di retina. Sifatnya tidak berwarna (bening) dan tidak punya pembuluh darah. Bila terjadi kerusakan maka dapat menyebabkan kebutaan.

f.  Bintik Kuning
Bintik kuning merupakan bagian yang paling peka terhadap cahaya. Bila bayangan suatu benda jatuh pada bintik kuning  benda akan terlihat sangat jelas.

g. Bintik Buta 

Bintik buta adalah bagian yang tidak peka terhadap cahaya bagian ini adalah kebalikan dari bintik kuning yang sangat peka terhadap cahaya. Bila bayangan suatu benda  jatuh tepat di bintik buta, maka benda tidak terlihat oleh mata.

Bonus Pantun :

Senangis letak di timbangan
Pemulut kumbang pagi-pagi
Menangis katak di kubangan
Melihat belut terbang tinggi




Saturday, 19 September 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Apa Yang Dimaksud Sistem Saraf Tepi. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Apa Yang Dimaksud Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi ialah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua bagian sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar.

Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan sistem saraf tak sadar mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak misalnya mengendalikan kelima indra seperti mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit, sekresi keringat, denyut jantung, dan gerak saluran pencernaan. Berikut adalah penjelasannya :
 

 

a. Sistem Saraf Sadar (Somatis)


Sistem saraf somatis atau biasa disebut dengan sistem saraf sadar adalah bagian dari sistem saraf yang bertanggung jawab untuk gerakan tubuh secara sadar dan untuk merasakan rangsangan eksternal. Semua gerakan sadar pada otot rangka dikendalikan oleh Sistem saraf somatik. Tetapi, busur refleks tidak dikendalikan oleh sistem ini.


Semua panca indera juga manusia dikendalikan oleh sistem ini. Contoh dari sistem saraf somatis adalah ketika kita merasakan udara di sekitar panas, kulit akan menyampaikan informasi tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin. Sistem saraf somatik adalah sub-bagian dari sistem saraf perifer. Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf otak (kranial) dan 31 saraf tulang belakang (spinal). Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf otak (kranial) dan 31 saraf tulang belakang (spinal).




b. Sistem Saraf Tak Sadar (Autonom)

Sistem saraf outonom atau biasa disebut dengan sistem saraf tak sadar ialah sistem saraf yang bekerja tanpa di perintah oleh sistem saraf tak sadar terdiri dari saraf simpatik dan saraf parasimpatik.


Keduanya memiliki fungsi masing masing. Saraf simpatik dikenal juga dengan sistem saraf torakolumbar. Saraf simpatik  berfungsi untuk melebarkan pupil mata, meningkatkan ejakulasi, menghambat pengosongan kandung kemih, menghambat sekresi kelenjar ludah, melebarkan bronki di paru paru, menghambat sekresi getah empedu, mempercepat denyut jantung, dan menghambat aktiftas pankreas.


Sedangkan Saraf parasimpatik dikenal juga dengan sistem saraf kraniosakral. Sistem parasimpatik berfungsi untuk penyempitan pupilmata, merangsang kelenjar ludah, memperlambat denyut jantung, merangsang aktivitas lambung dan usus, merangsang aktivitas pankreas, dan merangsang akskresi genetalis.


c. Perbedaan Sistem Saraf Somatik dan Otonom

  •     Sistem saraf somatik dapat secara sadar dikelola sementara sistem saraf otonom tidak disengaja.
  •     Sistem saraf otonom menyumbang gerakan lebih banyak untuk otot dibandingkan sistem saraf somatik.
  •     Fungsi sistem saraf otonom lebih kompleks dibandingkan dengan jalur sinyal sistem saraf somatik.
  •     Pada vertebrata, sistem saraf somatik melibatkan neurotransmitter rangsang sementara sistem saraf otonom memiliki baik neurotransmitter rangsang dan penghambatan.
  •     Sistem saraf otonom bekerja pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar sedangkan sistem saraf somatik bertindak selalu pada otot rangka.
  •     Sistem saraf somatik hanya membutuhkan satu eferen neuron sementara sistem saraf otonom harus memiliki dua neuron eferen dan ganglia untuk mengirimkan sinyal..

Bonus Pantun :


Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg




Wednesday, 16 September 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Sistem Saraf Pusat. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Sistem Saraf Pusat

Sebelum kita mempelajari tentang sistem saraf pusat sebaiknya pelajari dahulu tentang sel saraf (neuron). Sistem saraf terbagi menjadi 2 bagian yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum sum tulang belakang yang dilindungi oleh selaput meninges.

A. Otak 
Otak terdiri dari otak besar (cerebrum), otak tengah (mesecephalon), dan otak kecil (cerebellum). Diantara otak dan sum sum tulang belakang terdapat sum sum lanjutan (medulla oblongata). Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Otak Besar
Otak besar merupakan salah satu bagian dari sistem saraf pusat. Otak berhubungan dengan fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan pikiran dan tindakan. Di antaranya berbagai bagian otak, otak besar atau serebrum adalah yang bagian yang terbesar, dan menyumbang 2/3 dari berat total. Ini terdiri dari sekitar 50 ribu hingga 100 ribu neuron yang mengirimkan informasi dari satu bagian tubuh ke bagian lain pada kecepatan yang luar biasa cepat.

Otak besar dibagi menjadi 2 bagian yaitu, otak kanan dan otak kiri. Setiap bagian memiliki fungsinya sendiri, otak kanan yang sering dikaitkan dengan kreativitas, sedangkan otak kiri sering dikaitkan dengan kemampuan berfikir logis.

2. Otak Tengah 
Otak tengah ialah bagian terkecil dari otak yang berfungsi sebagai stasiun relai untuk informasi pendengaran (inferior colliculi) dan penglihatan (superior colliculi). Otak tengah mengontrol berbagai fungsi penting seperti sistem visual dan pendengaran serta gerakan mata.

3. Otak Kecil
Otak kecil (Cerbellum)  merupakan bagian dari sistem syaraf pusat yang terletak diatas batang otak yang memiliki fungsi utamanya ialah sebagai mengontrol gerak dan dan kesetimbangan dan membantu belajar dan mengingat kemampuan motorik. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum.

4. Sum-sum lanjutan 
Bagian ini berfungsi untuk mengatur denyut jantung, suhu tubuh, tekanan darah, dan kecepatan pernapasan.

B. Sum-sum Tulang Belakang
Sum-sum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang belakang. Sum-sum tulang belakang memanjang dari ruas tulang leher hingga ruas tulang pinggang yang kedua. Fungsi sum-sum tulang belakang :
  • Menghantarkan impuls dari dan menuju otak
  • Sebagai pusat gerak refleks

Bonus Pantun :

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat




Kali ini kita akan membahas tentang Apakah Yang Dimaksud Dengan Sel Saraf (Neuron). Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Apakah Yang Dimaksud Dengan Sel Saraf (Neuron)

A. Pengertian Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf (neuron) ialah satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus atau rangsang. Jutaan sel saraf ini dapat membentuk suatu sistem saraf.

B. Bagian-bagian Sel Saraf (Neuron)
Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dendrit, akson, dan badan sel.

1. Badan Sel
Badan sel saraf ialah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Sebagai pengendali kerja sel saraf, memiliki inti sel dan sitoplasma yang benyak terdapat mitokondria. Badan sel ialah kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

2. Dendrit
Dendrit ialah cabang dari Neuron. Sel-sel saraf di otak disebut Neuron. Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Tonjolan protoplasma pada badan sel yang pendek dan bercabang cabang. Berfungsi untuk menerima dan menghantarkan impuls saraf dari luar ke sel saraf.

3. Akson
Akson ialah sel yang panjang, tipis dan membawa impuls elektrikal sel tubuh neuron atau soma. Akson adalah jalur transmisi utama sistem saraf dan mereka membantu membuat saraf. Akson individual yang berukuran sekitar satu mikrometer (1μm). Agar impuls yang dibawa tidak bocor, akson dilindungi oleh selubung lemak yang disebut selubung meilin. Fungsi utama akson ialah untuk mengirimkan sinyal listrik (impuls/rangsangan) dari badan sel saraf ke sel saraf yang lain. Di dalam otak, fungsi akson ialah untuk mengirimkan impuls dalam jumlah besar.

C. Macam Sel Saraf

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan menjadi :
1. Neuron Sensorik
Berfungsi menghantarkan impuls dari alat indra ke sistem saraf pusat.
2. Neuron Motorik
Berfungsi menghantarkan perintah dari otak atau sum sum tulang belakang ke efektor
3. Neuron Konktor
Berfungsi untuk penghubung antara neuron satu dengan neuron lainnya
4. Neuron Adjustor
Berfungsi menghubungkan neuron sensori dengan neuron motori di sistem saraf pusat

Pada proses penghataran impuls dari neuron satu ke neuron lain dibantu oleh neurotransmitter. Akson dari neuron pertama melepas neurotransmitter ke sinapsis, kemudian neurotransmitter membawa impuls menyeberangi sinapsis menuju ke dendrit dari neuron berikutnya.


Bonus Pantun :

Jalan-jalan ke Kota Arab
Jangan lupa membeli kitab
Cewek sekarang tidak bisa diharap
Bodi bohai betis berkurap






Friday, 11 September 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Paru-paru Sebagai Organ Ekskresi dan Gangguan pada Paru-paru. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Paru-paru Sebagai Organ Ekskresi dan Gangguan pada Paru-paru

A. Paru paru Sebagai Organ Ekskresi
Hasil gambar untuk paru paru


Paru paru adalah tempat pertukaran gas antara oksigen dan karbon dioksida. Peran paru paru sebagai organ ekskresi adalah mengekskresikan karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O).

B. Gangguan Pada Paru paru

1. Sesak Nafas (Asma)
Asma ialah penyakit radang paru-paru yang menimbulkan sesak napas dan mengigil yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi. Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga dapat terjadi sesak napas.

Hasil gambar untuk gangguan pada paru paru

2. Pneumonia
Yaitu radang paru paru yang disebabkan oleh bakteri Diplococcus Pneumonia. Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau biasa dikenal dengan pneumonia.

3. Kanker Paru paru
yaitu gangguan paru paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain karena terlalu banyak menghirup debu asbes dan krom. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru paru.

4. Emfisema
Emfisema ialah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan dikantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak akan mendapatkan oksigen yang dibutuhkan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum ialah merokok.

5. Silikosis
Silikosis ialah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel partikel kristal silika bebas.

C. Cara Menjaga Kesehatan Paru paru
1. Mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat
2. Berolah raga dengan teratur
3. Istirahat minimal 6 jam/hari
4. Menghindari rokok, minuman beralkohol, dan narkoba
5. mempunyai ventilasi di rumah




Thursday, 10 September 2015

Kali ini kita akan membahas tentang Hati sebagai Organ Ekskresi. Semoga artikel ini bermanfaat, aamiin.

Hati sebagai Organ Ekskresi

Hati selain merupakan sistem organ pencernaan juga sebagai organ ekskresi, hati mengekskresikan empedu. Empedu terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak pada proses pencernaan, sedangkan bilirubin akan memberi warna pada urin dan feces (tinja).

A. Fungsi Hati
Hasil gambar untuk hati manusia
  • Menetralkan racun
  • mengkskresikan zat warna empedu
  • membuat vitamin A dari provitamin A
  • Mengatur kadar gula darah
  • Menyimpan glikogen (gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin
  • Menyimpan vitamin larut lemak (A, D, E, K), vitamin B12, dan mineral.
  • Mengatur sirkulasi hormon
B. Gangguan pada Hati

1. Hepatitis A dan B
Hasil gambar untuk gangguan pada hati
Hepatitis adalah radang hati yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis ada beberapa macam, misalnya virus hepatitis A dan hepatitis B. hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis B lebih berbahaya dari pada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A.

2. Sirosis
Sirosis hati merupakan puncak dari penyakit hati yang kronis dan menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak bisa berfungsi. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi termasuk akumulasi cairan dalam perut, ketidak normalan pendarahan, dan meningkatkan tekanan pembuluh darah hati.

3. Tumor dan Kanker Hati
Beberapa tipe tumor hati yang jinak antara lain hemangioma, hepatic adenomas, dan focal nodular hyperplasia. selain itu juga terdapat jenis tumor yang berbahaya (kanker) seperti hepatocellular carcinoma.

Hasil gambar untuk gangguan pada hati4. Penyakit Kuning
Penyakit kuning disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu yang mengakibatkan cairan empedu tidak dapat dialirkan ke dalam usus 12 jari, sehingga masuk kedalam darah dan warna darah berubah menjadi kuning. Kulit penderita tampak pucat kekuningan. Bagian putih bola mata juga berwarna kekuningan, dan kuku jaripun berwarna kuning. Hal ini terjadi karena di seluruh tubuh terdapat pembuluh darah yang mengangkut darah berwarna kekuningan dikarena bercampur dengan cairan empedu.

Bonus Pantun :

Jangan takut
Jangan kawatir
Itu kentut
Bukan petir